Banyuwangi,TarungNews.com - Sebagai bagian dari upaya memperkuat ketahanan pangan nasional, Direksi Bulog melakukan pemantauan langsung terhadap aktivitas pembongkaran kapal di Pelabuhan Tanjung Wangi, Banyuwangi.
Fokus utama dari kunjungan ini adalah memperhatikan efisiensi proses bongkar muat beras di berbagai pelabuhan di Indonesia, khususnya beras impor yang berfungsi melengkapi pasokan beras lokal.
Proses bongkar ini dilakukan di pelabuhan terdekat dengan gudang penyimpanan untuk memastikan distribusi yang lebih cepat dan efektif.
Hal ini guna menjaga Cadangan Beras Pemerintah (CBP) tetap tersedia sepanjang tahun sesuai kebutuhan di berbagai wilayah yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
“Hari ini kami melakukan monitoring untuk pembongkaran kapal MV. HOANG PHUONG LUCKY sebanyak kurang lebih 6.200 ton," ujar Febby Novita Direktur Bisnis Perum BULOG.
Ia didampingi Sudarsono Hardjosoekarto Direktur Human Capital saat melakukan monitoring di Pelabuhan Tanjung Wangi, Banyuwangi.
"Kami ingin memastikan kegiatan tersebut berjalan dengan lancar, jika terdapat kendala maka akan kami selesaikan dengan segera, karena ini menyangkut dengan pemerataan stok yang dimiliki oleh Perum BULOG," tambahnya.
"Efektivitas pembongkaran ini kami lakukan dengan melakukan penyimpanan stok ke gudang-gudang terdekat dari pelabuhan."
"Untuk kapal yang sedang sandar ini akan kami alokasikan untuk memenuhi gudang- gudang Bulog di wilayah Banyuwangi, Situbondo dan Bondowoso, kurang lebih akan kami persiapkan untuk 5-6 komplek pergudangan terdekat," tandasnya.
Dalam kesempatan monitoring ini, Direksi Perum BULOG meminta penjelasan dari pihak yang terkait dengan bongkar muat di kapal.
Yaitu Perusahaan Jasa Pengurusan Transportasi (PJPT), Perusahaan Bongkar Muat (PBM), Surveyor, agen kapal, Pelindo, dan Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP).
Para pihak terkait ini, di depan rombongan Direksi Bulog menyatakan siap untuk melaksanakan percepatan bongkar muat.
Hal ini dilakukan melalui koordinasi sejak dini, termasuk akan memecahkan permasalahan teknis di lapangan yang dapat timbul setiap saat.
Hal-hal teknis seperti kebutuhan tenaga kerja bongkar muat, yang cukup banyak pada saat puncak kegiatan, dan bersamaan dengan hari-hari keagamaan masyarakat, akan diatasi oleh jajaran Kantor Cabang Perum Bulog setempat.
Sudarsono Hardjosoekarto menambahkan bahwa percepatan waktu pembongkaran kapal ini semata-mata tidak hanya tergantung oleh Pihak BULOG saja, tetapi merupakan kolaborasi dari berbagai pihak yang terlibat, mulai dari yang menangani handling dan transporter, Badan Karantina hingga pengelola pelabuhan.
“Harapan kami sinergi dan kolaborasi di tiap titik Pelabuhan, bukan hanya di Pelabuhan Tanjung Wangi tetapi juga di seluruh Pelabuhan mitra di seluruh Indonesia, dapat berjalan dengan lancar."
"Karena kita sama-sama mendukung penugasan pemerintah dalam mengelola cadangan pangan pemerintah,” tambah Direktur Human Capital Perum BULOG.
Red,tarungnews.com