Bandung,TarungNews.com - Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat Herman Suryatman membantah terkait efisiensi anggaran Rp 27,3 Miliar di alokasikan ke satu titik untuk keperluan Lembur Pakuan di mana Lembur Pakuan tersebut di kenal sebagai rumah Gubernur Jabar Dedi Mulyadi yang akrab di sapa KDM.
Menurut Sekda Herman Suryatman itu tidak benar seluruh proses efisiensi dan realokasi anggaran di lakukan secara akuntabel dan transparan.
“Itu keliru dan tidak benar. Seluruh proses efisiensi dan realokasi anggaran di lakukan secara akuntabel, termasuk untuk bidang pariwisata dan kebudayaan, di antaranya penataan kawasan wisata, penyelenggaraan pentas seni hingga penerbitan buku budaya. Lokasinya tersebar di wilayah Jawa Barat,” ujar Herman Suryatman.
Di kabarkan sebelumnya anggota DPRD Jabar Fraksi PKB, Maulana Yusuf Erwinsyah, melalui unggahan akun Instagram-nya @maulanay_proff, mengungkapkan alokasi anggaran sebesar Rp42,9 miliar untuk program bertajuk "penciptaan lapangan kerja lainnya".
Dari jumlah itu, Rp27,3 miliar dialokasikan ke satu lokasi spesifik kawasan bernama Daerah Istimewa Lembur Pakuan yang secara umum dikenal publik sebagai kediaman pribadi Gubernur Dedi Mulyadi di Subang.
Anggaran itu digunakan untuk penataan kawasan wisata, penyelenggaraan pentas seni, hingga penerbitan buku budaya. Sementara disebut banyak situs sejarah dan budaya lain di Jawa Barat minim sentuhan APBD.
"Kenapa hanya satu kawasan yang mendapatkan porsi sebesar itu? Di mana prinsip keadilan anggaran?," tulis Maulana.
Temuan lain dari Maulana selanjutnya ada anggaran sebesar Rp13,2 miliar yang muncul dalam pos bernama Safari Pembangunan yang diduga hanya ganti nama dari kegiatan perjalanan dinas atau kunjungan seremonial pejabat.
RJS,tarungnews.com