Bandung,TarungNews.com - Dalam rangka meninjau kemajuan pelaksanaan program percepatan pengendalian pencemaran dan kerusakan Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut B. Pandjaitan melaksanakan kunjungan kerja ke Kota Bandung pada Selasa, (07-09-2021).
Luhut mengaku terkesan dengan progres Citarum Harum meskipun pandemi tapi ada perbaikan dari segi kualitas air, di mana ini sudah melebihi target.
Saya senang sekali ternyata tadinya target kita ini cemar sedang, tapi sekarang airnya sudah cemar ringan. Jadi programnya saya kira berjalan dengan baik, kata Luhut dalam jumpa pers di kantor Satgas Citarum Harum.
Dalam kunjungannya, ada beberapa titik yang ditinjau di antaranya TPSA Cicabe, dilanjutkan Jajaway Cidurian, dan berakhir di kantor Satuan Tugas Citarum.
Luhut berharap kualitas air DAS Citarum dapat lebih baik lagi mendatang dan pada 2025 mencapai target yang diharapkan. Hasil ini akan dilaporkan ke Presiden Joko Widodo.
"Kita update lagi semua, nanti kita akan lapor presiden karena ini juga programnya presiden dari tiga tahun 2018. Kita berharap ini akan selesai," ucapnya.
Luhut juga mengapresiasi inisiatif Gubernur Jabar dan kolaborasi tim satgas di anyaraya dengan TNI/Polri serta para komandan sektor.
"Saya kira ide-ide dari Pak Gubernur Jawa Barat dan semua tim juga bagus. Pangdam, kapolda, dan dari komandan sektor menurut saya sangat membantu. Sehingga apa yang saya lihat tadi masih bisa berkembang ke depan ini," tuturnya.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, target awal sebetulnya kualitas air Citarum tercemar sedang tapi kini bisa menjadi cemar ringan. Sewaktu mengawali program ini, poinnya hanya 33 yang secara ilmiah yang berarti tercemar berat.
Kang Emil menyampaikan, mutu air Citarum juga sudah masuk dalam kelas dua, di mana ikan-ikan dimungkinkan hidup dan masyarakat bisa menggunakannya untuk berenang.
Selain itu, ada 36.000 hektare lahan kritis di sepanjang aliran DAS Citarum yang dihijaukan. Angka ini di atas dari target 2021 yang hanya 15.000 hektare. Target 2025 ada 90.000 lahan dihijaukan.
Kemudian pengelolaan sampah juga sudah mencapai 2.700 ton per hari. Selanjutnya, penanganan keramba jaring apung sudah melebihi target yakni dari 28.000 namun bisa mencapai 33.000.
Sedangkan untuk pengelolaan sumber daya air dan pariwisata, luas volume dan genangan air yang sudah dibereskan mencapai 90 persen dari target 70 persen.
"Dua lagi masih belum mengejar target, baru tercapai setengahnya untuk penambahan air baku karena kualitas air memang belum memadai," tutur Kang Emil.
Target lain lima destinasi wisata, tetapi baru dua terealisasi. Dari sisi penegakan hukum, ada 131 kasus pengaduan. Dari jumlah tersebut 15 di antaranya sudah diputus pengadilan pidana dan sanksi administrasi ada 70 kasus.
Penegakan hukum ini sebenarnya targetnya memang agak susah dikualifikasi apakah banyak pengaduan berarti berprestasi atau sedikit pengaduan berprestasi karena jangan-jangan mereka sudah taat dan tak ada laporan masyarakat lagi kan bisa dihitung sebagai prestasi juga, pungkas Kang Emil.
Pada kesempatan yang sama, Menko Luhut juga mengapresiasi leadership dan kerja keras Gubernur Jabar serta TNI Polri dan jajarannya untuk dapat menekan penyebaran COVID-19 yang hingga saat ini sudah menunjukkan hasil yang sangat baik. Ia juga tidak luput mengingatkan pentingnya membawa leadership ini untuk menjaga penurunan angka covid-19.
rjs,tarungnews.com