• Jumat, 29 Maret 2024

Kadisdik Jabar : Cegah Perundungan dan Optimalkan Sekolah Ramah Anak

Kadisdik Jabar : Cegah Perundungan dan Optimalkan Sekolah Ramah Anak Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, Dedi Supandi menyambangi MZ, siswa berkebutuhan khusus yang menjadi korban perundungan baru-baru ini. Pihaknya pun telah memberikan pendampingan terhadap korban. (Humas Disdik Jabar)

Cirebon,TarungNews.com – Kasus perundungan yang terjadi kepada anak difabel di Kabupaten Cirebon menjadi perhatian serius Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Bahkan, korban telah mendapatkan pendampingan psikologis, serta telah dilakukan asesmen.

Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, Dedi Supandi menyambangi MZ, siswa berkebutuhan khusus yang menjadi korban perundungan baru-baru ini. Pihaknya pun telah memberikan pendampingan terhadap korban.

“Dari laporan, tim TPPA telah melakukan pendampingan psikologis terhadap kondisi traumatis korban. Kantor Cabang Dinas Wilayah X juga sudah melakukan asesmen, termasuk melakukan jangkauan jarak antara korban dan pelaku,” tutur Kadisdik di kediaman MZ, Kecamatan Susukan, Kabupaten Cirebon, Jumat (23/9/2022).

Kadisdik Dedi Supandi menjelaskan, berdasarkan laporan, traumatis MZ atas kejadian tersebut sudah sembuh. Agar tak terulang, pihaknya akan mengoptimalkan peran sekolah ramah anak. “Sudah jelas, indikator ramah anak indikatornya tentang bersih, aman, nyaman, inklusif, dan lainnya. Termasuk, sekolah melakukan pendampingan terhadap aktivitas siswa,” tegasnya.

Pengawas sekolah pun, lanjut Dedi, akan terlibat dalam mengawasi keberlangsungan sekolah ramah anak. Berdasarkan data, persentase penerapan sekolah ramah anak di SMA sudah mencapai 68%, sedangkan SMK masih di angka 28,23%. “Evaluasinya akan kita tingkatkan melalui pendampingan dari DP3AKB di wilayah setempat,” jelasnya.

Selain itu, Dedi mendorong satuan pendidikan untuk berinovasi menciptakan program yang mampu menggugah rasa toleransi. “Misal, coba lakukan kunjungan siswa SMA atau SMK ke SLB sambil memberikan bunga atau apa saja. Sehingga, mereka tahu situasi dan hal apa saja yang harus dilakukan terhadap anak SLB,” terangnya.

Selain memberikan pendampingan, Dedi Supandi juga memberikan sarana pembelajaran berupa sepeda listrik untuk MZ. Sebab, berdasarkan hasil asesmen cerita dari tim pendamping, siswa penyandang tunagrahita tersebut menginginkan sepeda listrik. “Sebetulnya, orang tuanya sudah membelikan sepeda. Namun karena keterbatasan, hanya bisa didorong. Jadi, kita beri sepeda listrik,” imbuhnya.

Sedangkan bagi pelaku, Kadisdik menyerahkan sepenuhnya kepada pihak keluarga dan kepolisian. “Jadi, fokus kita lebih ke menjadikan sekolah ramah anak,” tambahnya.

Ibunda korban, Maesunah pun berterima kasih atas kunjungan Kadisdik Jabar Dedi Supandi . Ia mengungkapkan, buah hatinya itu sangat bersemangat sekolah. “Anaknya semangat sekolah. Walau sampai sekarang belum bisa, tapi ia selalu semangat. Disuruh libur pun tetep mau berangkat,” ungkapnya.

Ia berharap, siswa berkebutuhan khusus bisa mendapatkan perhatian hingga dewasa. “Mudah-Mudahan anak saya adalah korban terakhir. Jangan ada korban-korban disabilitas lainnya,” harapnya.

Red,tarungnews.com

 

Bagikan melalui:

Komentar