• Jumat, 6 Desember 2024

Komisi II DPRD Jabar Dorong Dinas Terkait untuk Pemulihan dan Pemanfaatan Lahan Hutan Kritis

Komisi II DPRD Jabar Dorong Dinas Terkait untuk Pemulihan dan Pemanfaatan Lahan Hutan Kritis Anggota komisi II DPRD provinsi Jawa Barat (jabar) Dra.Hj.Tia Fitriani. Istimewa

Kota Bandung,TarungNews.com - DPRD Provinsi Jawa Barat mendorong dinas-dinas terkait di Lingkungan Pemda Provinsi Jabar untuk selalu memperhatikan hutan yang kritis lahanya segera diperbaiki.

Anggota Komisi II DPRD Provinsi Jawa Barat Tia Fitriani mengatakan bahwa Komisi II melalui anggota diwilayah daerah pemilihannya masing-masing akan terus mengawal dan mengawasi keberadaan lahan kritis tersebut.

“Peran serta dan keterlibatan semua pihak memiliki tanggung jawab yang sama dalam menjaga kelestarian hutan dan bukan hanya memanfaatkannya saja tanpa mempedulikan konservasi dan pemulihan hutan,” ucap Tia.

Dalam pembahasan KUAPPAS Tahun Anggaran 2025, Tia Fitriani menyebutkan, program-program dari Kementerian Kehutanan dan Dinas Kehutanan di Jabar, salah satunya melakukan upaya mitigasi bencana melalui program penyediaan bibit tanaman untuk melakukan reboisasi di semua lahan kritis hutan di Jawa Barat harus didukung sepenuhnya.

“Pembibitan tersebut mengandung agar penerima manfaatnya tepat target dimana saja lokasi yang memang benar-benar membutuhkan bantuan pembibitan yang diperuntukan serapan air dikawasan lahan kritis tersebut,” kata Tia, seusai mengikuti rapat di UPTD Sertifikasi Perbenihan Tanaman Hutan, Jatinangor, Kabupaten Sumedang.

“Masalah lahan kritis ini mengibarat bola salju yang terus membesar, jika kita memang tidak peduli dengan kondisi lahan kritis saat ini, apalagi di daerah yang kondisi tanahnya labil. Kan juga masyarakat yang terkena dampaknya,” imbuhnya.

Tia mencontohkan, di Kabupaten Bandung banyak lahan yang beralih fungsi yang dimanfaatkan masyarakat secara massal untuk perkebunan tanaman sayuran yang jelas-jelas jenis tanaman sayuran tidak akan bisa menahan resapan udara ketika curah hujannya tinggi sehingga menyebabkan daerah di bawahnya menjadi terendam atau terjadi banjir.

“Ketinggian tertentu berubah menjadi lahan sayuran, dan itu menjadi salah satu penyebab Kawasan di dataran rendahnya menjadi terendam banjir,” ujar Tia.

Tia menyatakan perlunya invasi dalam pemanfaatan lahan agar tidak dilakukan secara masif terhadap tanaman sayuran tersebut. Perlu adanya pembibitan tanaman keras atau tanaman hutan yang mampu menyerap curah hujannya dengan cukup baik.

“Masyarakat yang mendapatkan bantuan dari pemerintah berupa tanaman buah-buahan yang memiliki waktu panen relatif singkat dapat dimanfaatkan dengan baik,” tuturnya.

“Masyarakat juga harus berperan aktif untuk menjaga kelestarian hutan dengan mengikuti program pembibitan tanaman buah ini, hasilnya untuk masyarakat petani tetapi kelestarian hutannya juga terjaga dengan baik,” pungkas Tia.

Red,tarungnews.com

 

Bagikan melalui:

Komentar