• Minggu, 25 Mei 2025

Polda Jabar Merespon dan Siap Selidiki Ancaman Pembunuhan Dedi Mulyadi, Tinggal Menunggu Laporan Gubernur

Polda Jabar Merespon dan Siap Selidiki Ancaman Pembunuhan Dedi Mulyadi, Tinggal Menunggu Laporan Gubernur Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi. (istimewa)

Bandung,TarungNews.com - Kepolisian Daerah Jawa Barat (Polda Jabar) menyatakan kesiapannya untuk menyelidiki dugaan ancaman pembunuhan terhadap Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, yang dilakukan oleh sebuah akun di kolom komentar YouTube saat siaran langsung.

Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Hendra Rochmawan mengatakan tim kepolisian telah memantau ancaman tersebut. Ia menegaskan, apabila Dedi Mulyadi secara resmi melaporkan kejadian ini, penyelidikan akan segera dilakukan.

"Kami sudah memantau. Jika ada permintaan pemantauan lebih lanjut, tim siber siap memberikan dukungan penuh," ujar Hendra di Bandung, Selasa (22/4/2025).

Ancaman tersebut, lanjutnya, diketahui muncul berulang kali melalui komentar siaran langsung di kanal YouTube milik Dedi Mulyadi pada Senin (21/4/2025). Dalam komentar itu, akun anonim menuliskan kalimat mengandung unsur kekerasan dan ancaman pembunuhan secara eksplisit.

"Kalau laporan resmi diajukan, penyidikan terhadap pelaku akan segera kami lakukan," tambah Hendra.

Salah satu komentar mengkhawatirkan yang sempat terekam berbunyi: “Kalau rencana saya gagal, saya akan pergi ke Jabar memakai bom lain yang saya punya itu bom bunuh diri. Saya akan berlari mencari Dedi. Jika sudah ketemu, saya akan mendekatinya dan duarr!!!”

Polda Jabar kini menunggu langkah resmi dari pihak Dedi Mulyadi untuk menindaklanjuti kasus ini secara hukum.

Dedi Mulyadi merespons ancaman pengeboman dan pembunuhan yang ditujukan kepada dirinya dan keluarganya. Ia mengaku sudah terbiasa menghadapi ancaman semacam ini sejak menjabat sebagai Bupati Purwakarta.

“Terkait ancaman, sejak saya menjadi bupati sudah terbiasa diancam dibunuh, diculik, dan berbagai bentuk intimidasi lainnya. Itu bagian dari dinamika dan risiko menjadi seorang pemimpin,” ujar Dedi Mulyadi kepada awak media di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Rabu (23/4/2025).

Menurutnya, langkah-langkah kebijakan yang diambil oleh seorang pemimpin sering kali tidak menyenangkan semua pihak. Hal ini bisa memicu reaksi negatif, termasuk ancaman yang bersifat serius maupun iseng.

"Nanti saya akan kaji apa yang harus saya lakukan terhadap ancaman-ancaman seperti ini, apakah harus saya laporkan atau tidak dilaporkan, nanti saya pelajari dahulu untung dan ruginya langkah-langkah yang akan saya lakukan," pungkas KDM sapaan akrab Dedi Mulyadi.

RJS,tarungnews.com

Bagikan melalui:

Komentar